LKP Mustika Wangi KursusMengemudiMajalengka,KursusMengemudiCirebon,KursusMengemudiKuningan,KursusMengemudiKadipaten,KursusMengemudiIndramayu,KursusMengemudiJawaBarat,KursusOtomotifMajalengka,KursusOtomotifCirebon,KursusOtomotifKuningan,KursusOtomotifKadipaten,KursusOtomotifIndramayu,KursusTuneUpMajalengka,KursusTuneUpCirebon,KursusTuneUpKuningan,KursusTuneUpJawabarat,KursusTuneUpindramayu,KursusServicMotormajalengka.

MUSTIKA WANGI-REM CAKRAM

KursusMengemudiMajalengka

A. PENDAHULUAN
Silinder utama ialah alat yang mengolah tenaga operasi yang dipakai oleh pedal rem pada desakan hidrolik. Sekarang ini, tandem silinder utama, yang tergolong dua piston, menghasilkan desakan hidrolik padajalur rem dua sistem. Tekanan hidrolik lantas dikenakan pada calipers rem cakram atau silinder roda dari rem tromol.
Reservoir bermanfaat menyerap evolusi pada volume cairan rem yang diakibatkan oleh evolusi pada temperatur cairan. Dia pun mempunyai pembatas didalam yang membagi tangki menjadi bagian-bagian depan dan belakang laksana yang tampak pada gambar. Desain kedua unsur dari tangki ini meyakinkan bahwa bila satu sirkuit gagal sebab kebocoran cairan, sirkuit yang beda masih bakal ada guna menghentikan kendaraan.
Sensor level cairan mendeteksi waktu saat level cairan di tangki reservoir turun di bawah tingkat minimum dan lantas menggunakan lampu peringatan system rem guna memperingatkan pengemudi. Dari segi konstruksi silinder utama dapat disaksikan pada gambar inilah yang terdiri dari komponen-komponen berikut.
(1) Piston No.1
(2) Pegas Pembalik No.1 (return spring)
(3) Piston No.2
(4) Pegas Pembalik No.2
(5) Piston cup karet
(6) Tangki reservoir
(7) Sensor level cairan.
Rem cakram
Gambar : Konstruksi silinder utama

B. KEBOCORAN MINYAK REM
1. Kebocoran cairan pada unsur belakang
Bila pedal rem ditekan, piston No. 1 bergerak ke kiri namun tidak menghasilkan desakan hidrolik di bagian
belakang. Karenanya, piston No. 1 mengurangi pegas pembalik, terhubung dengan piston No. 2, dan mendorongnya. Piston No. 2 mendongkrak tekanan hidrolik pada ujung depan dari silinder utama, yang menciptakan dua buah rem bisa dioperasikan dari segi depan silinder utama (master cylinder).
Kebocoran cairan pada unsur belakang 
Gambar : Kebocoran cairan pada unsur belakang

2. Kebocoran cairan di unsur depan
Karena desakan hidrolik tidak didapatkan di unsur depan, maka piston No. 2 bergerak hingga ia menyentuh dinding di ujung terjauh dari silinder utama. Bila piston No. 1 didorong lebih jauh ke kiri dari posisi ini, desakan hidrolik naik pada unsur belakang dari silinder utama (mas ter cylinder), yang menciptakan rem dioperasikan dari unsur belakang silinder utama (master cylinder).
Kebocoran cairan pada unsur depan 

Gambar : Kebocoran cairan pada unsur depan


C. DASAR PERENCANAAN REM
Bila pedal rem ditekan, silinder utama mengolah tenaga ini menjadi desakan hidrolik. Operasi pedal rem menurut tuas, dan mengolah tenaga pedal yang kecil menjadi tenaga yang besar yang bekerja pada silinder utama. Berdasarkan hukum Pascal, tenaga hidrolik yang didapatkan di silinder utama ditransmisikan melewati jalur rem ke masingmasing silinder utama. Tenaga tersebut bekerja pada brake lining dan bantalan rem cakram guna menghasilkan tenaga pengereman.
Berdasarkan keterangan dari hukum Pascal, desakan yang dipakai secara eksternal atas cairan terbatas yang dihantarkan secara seragam ke seluruh arah. Dengan memakai prinsip ini pada sirkuit hidrolik di sistem rem, desakan yang didapatkan di silinder utama dihantarkan secara sama ke seluruh silinder roda. Tenaga pengereman bervariasi, laksana yang tampak pada misal berikut, tergantung pada diameter dari silinder roda. Bila desain kendaraan membutuhkan tenaga pengereman yang lebih banyak pada roda-roda depan, misalnya, disainernya bakal merincikan silinder roda yang lebih banyak untuk unsur depan.
Design Daya Pengereman 
Gambar : Design Daya Pengereman

D. TIPE DARI JALUR REM
Bila jalur rem tersingkap dan cairan/minyak rem keluar, rem tidak bakal bekerja lagi. atas dalil ini, hidrolik rem dipecah menjadi jalur rem dua sistem. Tekanan hidrolis yang dikirim ke kedua sistem dari silinder utama ditransmisikan ke calipers rem cakram atau silinder roda. 
Susunan dari jalur rem bertolak belakang antara kendaraan FR dan FF, pada kendaraan FR, jalur rem dipecah menjadi sistem roda depan dan sistem roda belakang, namun pada kendaraan FF piping diagonal digunakan, karenabeban yang dikenakan pada unsur depan pada kendaraan FF tersebut besar, tenaga pengereman yang lebih tinggi dipakai untuk roda-roda depan daripada guna roda-roda belakang. Bagi ini, bila sistem jalur rem yang sama dipakai untuk kendaraan FR dipakai pada kendaraan FF, tenaga pengereman akan terlampau lemah bila sistem pengereman roda depan gagal, Bagi masalah ini sistem jalur pipa diagonal guna roda depan kanan dan roda belakang kiri dan satu guna roda depan kiri dan roda belakang kanan dipakai supaya bila satu system gagal, sistem beda akan menjaga tenaga.
Jalur Pengereman 
Gambar : Jalur Pengereman 


E. REM CAKRAM (DISC BRAKE)
1. Konstruksi 
Rem cakram terdiri dari komponen komponen laksana berikut.
(1) Caliper rem cakram (Disc brake caliper)
(2) Bantalan rem cakram (Disc brake pad)
(3) Rotor rem cakram (Disc brake rotor)
(4) Piston
(5) Cairan/pelumas (Fluid)

2. Pengoperasian
Rem cakram mendorong piston dengan m enggunakan desakan hidrolik yang dikirim melewati jalur rem dari master cylinder untuk menciptakan bantalan rem cakram mengapit kedua sisi rotor rem cakram dan menghentikan ban berputar. Karena rotor rem cakram dan bantalan rem cakram saling menggesek, maka terjadi panas dampak friksi tadi, tetapi, sebab rotor rem cakram dan badan rem terbuka, panas perpecahan yang terjadi bisa dengan gampang menguap.

Gambar : Konstruksi dan operasi rem cakram


3. Penyetelan Rem (Brake Adjustment)
Karena celah rem dicocokkan secara otomatis oleh penutup piston (karet), sampai-sampai celah rem tidak butuh disesuaikan dengan tangan. Ketika pedal rem ditekan, maka desakan hidrolik bakal menggerakkan piston dan mendorong bantalan rem cakram melawan rotor rem cakram.
Pada ketika ini, piston bergerak sambil mengakibatkan penutup piston berubah bentuk, dan ketika pedal rem dilepaskan, penutup piston pulang ke format semula, sampai-sampai menggerakkan piston menjauhi bantalan rem cakram. Karenanya, walaupun bantalan rem cakram telah aus dan piston bergerak, jumlah kembalinya piston tidak jarang kali sama, sampai-sampai celah antara bantalan rem cakram dan rotor rem cakram dijaga pada jarak yang konstan.
Gambar Penyetelan rem 

Gambar : Penyetelan rem
4. Penurunan cairan/pelumas rem 
Jumlah cairan rem pada tangki reservoir rem menurun sebab keausan dari bantalan rem cakram atau rem cakram lining. Karenanya, situasi keausan dari bantalan rem cakram atau rem cakram lining bisa dihitung dengan memeriksa tingkat cairan/pelumas di tangki reservoir. Karena diameter piston yang besar, keausan dari bantalan rem cakram berdampak pada penurunan tingkat cairan/ pelumas yang tajam di tangki reservoir.


Gambar : Penurunan cairan rem
5. Indikator keausan bantalan
Ketika bantalan rem cakram aus dan butuh diganti, indikator keausan bantalan rem cakram menghasilkan suara lengkingan tinggi guna memberi peringatan pada pengemudi. Pada Corolla, peringatan ini terjadi ketika ketebalan bantalan tepat 2.5 mm (0.098 in). Konstruksi dan Operasi rem cakram dapat diterangkan dimana ketika ketebalan bantalan berkurang menjadi tidak cukup dari yang telah dilafalkan diatas, maka indikator keausan bantalan, yang ada pada piringan belakang bantalan, berhungungan dengan rotor rem cakram dan menerbitkan suara lengkingan ketika mobil berjalan. Ada rem indikator keausan bantalan tipe sensor laksana yang tampak pada gambar di bawah dimana saat sensor itu aus bareng rem cakram, sirkuit sensor menjadi terbuka. ECU bakal mendeteksi sirkuit yang tersingkap tadi dan memberi peringatan untuk pengemudi.
Keausan bantalan 
Gambar : Keausan Bantalan

6. Tipe-tipe dari caliper rem cakram 
Tipe-tipe dari caliper akan dijelaskan di bawah ini.
(1) Tipe caliper tetap ( Fixed caliper) Sebuah tipe fixed caliper memiliki sepasang piston guna mendorong rotor rem cakram pada kedua sisinya.
(2) Tipe caliper mengapung (Floating caliper) Sebuah tipe floating caliper tertempel pada piston melulu pada satu sisi dari caliper. 
Tipe caliper rem cakram 
Gambar : Tipe Caiper Rem Cakram

Piston berperan sebagai pembuat desakan hidrolik, dan bilamana bantalan rem cakram ditekan, caliper akanbergerak ke arah yang bertolak belakang dari piston, dan mendorong rotor rem cakram dari kedua sisinya.
Akibatnya, caliper bakal menghentikan perputaran roda. Ada sejumlah jenis floating caliper, tergantung
dari cara menempelkan caliper ke piringan putar.

7. Tipe-tipe rotor rem cakram 
Tipe-tipe rotor rem cakram diterangkan di bawah ini.
(1) Tipe solid
Terbuat dari suatu rotor rem cakram tunggal..
(2) Tipe berventilasi (ventilated) 
Terdapat lubang di dalamnya, dan paling baik untuk meminimalisir panas.
(3) Tipe dengan tromol (with drum)
Built-in drum brake guna parking brake.


LEMBAGA KURSUS & PELATIHAN
MUSTIKA WANGI
KURSUS OTOMOTIF
MENGEMUDI, MONTIR MOBIL DAN
MONTIR SEPEDA MOTOR
Jl. Raya Timur No.10 Ciborelang, Jatiwangi Majalengka 45454. 

Telp. (0233) 883678 – 08122196016
Share:

No comments:

Post a Comment

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.