LKP Mustika Wangi KursusMengemudiMajalengka,KursusMengemudiCirebon,KursusMengemudiKuningan,KursusMengemudiKadipaten,KursusMengemudiIndramayu,KursusMengemudiJawaBarat,KursusOtomotifMajalengka,KursusOtomotifCirebon,KursusOtomotifKuningan,KursusOtomotifKadipaten,KursusOtomotifIndramayu,KursusTuneUpMajalengka,KursusTuneUpCirebon,KursusTuneUpKuningan,KursusTuneUpJawabarat,KursusTuneUpindramayu,KursusServicMotormajalengka.

MUSTIKA WANGI-Cara Kerja atau Prinsip Motor Starter

KursusMengemudiMajalengka

Cara Kerja atau Prinsip Motor Starter
Kerja sistem starter ini dipecah menjadi tiga keadaan, yaitu ketika kunci kontak pada posisi start (ST), ketika gigi pinion bersangkutan dengan gigi pada roda penerus (flywheel), dan ketika kunci kontak berpulang kepada posisi ON atau IG, Berikut bakal dijelaskan teknik kerja sistem starter pada tiap posisi:
Saat Kunci Kontak Pada Posisi Start (ST)

Saat Kunci Kontak Pada Posisi Start (ST)

Kerja sistem starter ketika kunci kontak pada posisi start (ST), kunci kontak (ignition switch) yang diputar pada posisi start mengakibatkan terjadinya aliran arus ke kumparan penarik (pull-in coil) dan ke kumparan penahan (hold-in coil) yang secara bersamaan berikut ialah aliran arus ke setiap kumparan tersebut.

Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak --> terminal 50 pada solenoid --> kumparan pull-in coil --> terminal C --> kumparan medan (field coil) --> sikat positif --> kumparan atmature --> sikat negatif --> massa. Maka bakal terbentuk medan magnet pada kumparan pull-in coil.
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak --> terminal 50 pada solenoid --> kumparan hold-in coil --> massa. Maka bakal terbentuk medan magnet pada kumparan hold-in coil.

Aliran arus pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil mengakibatkan terjadinya kemagnetan pada kedua kumparan tersebut. Letak plunyer di dalam solenoid yang tidak simetris atau tidak sedang di tengah kumparan mengakibatkan plunyer tertarik dan bergerak ke kanan melawan desakan pegas pengembali (return spring). Karena terdapat aliran arus (kecil) dari pull-in coil ke kumparan medan dan ke kumparan armature, maka medan magnet yang terbentuk pada kumparan medan dan armature lemah sampai-sampai motor starter berputar lambat. Pada ketika plunyer tertarik, tuas penggerak (drive lever) yang terpasang pada ujung plunyer pun akan tertarik ke arah kanan. Bagian tengah tuas penggerak ada baut yang bermanfaat sebagai engsel sampai-sampai tuas penggerak unsur bawah yang sehubungan dengan kopling starter (starter clutch) bergerak ke kiri mendorng gigi pinion supaya berkaitan dengan ring gear. Pada situasi pluyer tertarik (plat kontak belum menempel), motor starter berputar lambat. Putaran lambat ini menolong gigi pinion supaya mudah masuk atau sehubungan dengan ring gear.
Saat Gigi Pinion Berhubungan Dengan Ring Gear
Saat Gigi Pinion Berhubungan Dengan Ring Gear

Kerja sistem starter ketika gigi pinion bersangkutan dengan ring gear. Plunyer bergerak ke kanan pada ketika kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini mengakibatkan gigi pinion sehubungan penuh dengan ring gear dan plat kontak pada unsur ujung kanan plunyer menempel dengan terminal utama pada solenoid sampai-sampai pada terminal 30 dan terminal C terhubung. Arus yang besar bisa mengalir melalui kedua terminal tersebut. Pada suasana ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 dan terminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50, maka tidak terdapat arus yang megalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan di kumparan itu hilang. Secara mendetail aliran arus dalam suasana ini diterangkan sebagai berikut:
Arus dari baterai mengalir ke teminal 50 --> kumparan hold-in coil --> massa. Terbentuklah medan magnet pada kumparan hold-in coil.

Arus yang besar dari baterai mengalir ke terminal 30 --> plat kontak --> terminal C --> kumparan medan --> sikat positif --> kommutator --> kumparan armature --> sikat negatif --> massa. Dan terbentuk medan magnet yang paling kuat pada kumparan medan dan kumparan armature sampai-sampai motor starter berputar.

Aliran arus yang besar pada kumparan medan dan kumparan armature mengakibatkan terjadinya medan magnet yang paling kuat sampai-sampai motor starter berputar cepat dan mengahasilkan tenaga pulang yang besar guna memutarkan mesin. Medan magnet pada kumparan pull-in coil dalam situasi ini tidak terbentuk sebab arus tidak mengalir ke kumparan tersebut. Selama motor starter berputar plat kontak mesti terdapat dalam situasi menempel dengan terminal utama pada solenoid. Oleh sebab tersebut pada situasi ini kumparan hold-in coil tetap dialiri arus listrik sampai-sampai medan magnet yang terbentuk pada kumparan tersebut dapat menahan plunyer dan plat kontak tetap menempel. Dengan demikian, meskipun kumparan pada pull-in coil kemagnetannya hilang, plunyer masih dalam situasi tertahan.
Saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi ON (IG)
Saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi ON (IG)
Kerja sistem starter ketika kunci kontak pulang ke posisi ON (IG). Setelah mesin hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya pulang ke posisi ON atau IG. Namun demikian sesaat kunci kontak dilepas, plat kontak masih dalam situasi menempel. Pada suasana ini terminal 50 tidak bakal mendapatkan arus listrik dari baterai. Aliran arus listrik pada situasi ini diterangkan sebagai berikut:
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 --> plat kontak --> terminal C --> kumparan medan ->--> sikat positif --> kommutator --> kumparan armature --> sikat negatif --> massa. Masih terbentuk medan magnet yang paling kuat pada kumparan medan dan kumparan armature, motor starter masih berputar.
Arus dari baterai ke terminal 30 --> plat kontak --> terminal C --> kumparan pull-in coil --> kumparan hold-in coil --> massa. Kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, tetapi arahnya berlawanan.

Seperti diterangkan pada aliran no.1, motor starter masih dialiri arus yang besar sampai-sampai pada ketika ini motor starter masih berputar. Aliran arus laksana yang diterangkan pada no.2, terjadi pun pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil. Dari keterangan dari gambar mengenai solenoid terlihat bahwa arus dari terminal C ke kumparan pada pull-in coil dan kumparan hold-in coil arahnya bertentangan sehingga medan magnet yang didapatkan juga akan bertentangan arah kutubnya sampai-sampai terjadi demagnetisasi atau saling menghilangkan medan magnet yang terbentuk oleh kedua kumparan tesebut. Akibatnya, tidak terdapat kekuatan medan magnet yang dapat menyangga plunyer sampai-sampai plunyer bakal bergerak ke kiri dan berpulang kepada posisi semula sampai-sampai plat kontak terlepas dari terminal 30 dan terminal C. Arus yang besar bakal berhenti mengalir dan motor starter berhenti berputar.

LEMBAGA KURSUS & PELATIHAN
MUSTIKA WANGI
KURSUS OTOMOTIF
MENGEMUDI, MONTIR MOBIL DAN
MONTIR SEPEDA MOTOR
Jl. Raya Timur No.10 Ciborelang, Jatiwangi Majalengka 45454. 
Telp. (0233) 883678 – 08122196016
Share:

No comments:

Post a Comment

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.