LKP Mustika Wangi KursusMengemudiMajalengka,KursusMengemudiCirebon,KursusMengemudiKuningan,KursusMengemudiKadipaten,KursusMengemudiIndramayu,KursusMengemudiJawaBarat,KursusOtomotifMajalengka,KursusOtomotifCirebon,KursusOtomotifKuningan,KursusOtomotifKadipaten,KursusOtomotifIndramayu,KursusTuneUpMajalengka,KursusTuneUpCirebon,KursusTuneUpKuningan,KursusTuneUpJawabarat,KursusTuneUpindramayu,KursusServicMotormajalengka.

MUSTIKA WANGI- Teknik Kendaraan Ringan

KursusMengemudiMajalengka

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

1. SISTEM PENGISIAN
Pengertian Sistem Pengisian
Sistem pengisian memiliki 3 komponen urgen yaitu Aki (ACCU) , Alternator dan Regulator. Alternator bermanfaat bersama dengan Aki guna menghasilkan listrik saat mesin dihidupkan, hasil yang didapatkan oleh alternator ialah tegangan AC, yang lantas dikonversi menjadi tegangan DC.

Cara Kerja Sistem Pengisian
Ketika mesin berputar dengan kecepatan putaran semakin tinggi, pada generator terbentuk arus listrik bolak balik atau alternating current yang terus bertambah tegangannya seiring putaran mesin, dibutuhkan regulator untuk memberi batas tegangan cocok yang di perlukan, dengan meminimalisir suplay arus listrik ke rotor koil untuk meminimalisir gaya medan magnet yang terbentuk. Dengan beban besar, maka alternator bakal menghasilkan arus yang besar pula, begitu pun sebaliknya, seperti misal saat sesudah mesin di starter, maka pengisian alternator bakal besar, dan mengecil secara otomatis sesudah arus aki tercukupi. Bisa pun saat kita mengobarkan lampu besar, maka kinerja alternator bakal otomatis naik.
Pada dasarnya alternator memiliki sejumlah terminal utama diantara nya terminal F, terminal N, terminal E ada pun yang tidak menggunakan terminal E sebab terminal E sama dengan ground, serta terminal B+ dan Ground. Seiring dengan keperluan beban dan fitur kendaraan terminal alternator pun di sesuaikan dengan keperluan tersebut.
2. SISTEM KEMUDI
Pengertian Sistem Kemudi
Fungsi sistem kemudi ialah untuk menata arah kendaraan dengan teknik membelokkan roda depan.
Jenis-jenis Sistem Kemudi
· tipe recirculating ball
Cara kerja : Bila roda kemudi diputar, maka gerakan ini diteruskan ke worm shaft/poros cacing, sampai-sampai Nut (mur) kemudi bakal bergerak kekiri atau kanan. Sementara nut bergerak, sektor shaft pun akan ikut berputar menggerakkan pitman arm yang diteruskan ke roda depan melewati batang-batang kemudi/steering linkage.
· tipe rak and pinion
Cara kerja : Bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya bakal menggerakkan roda gigi rack sehaluan mendatar. Gerakan rack ini diteruskan ke steering knuckle melewati tie rod sampai-sampai roda membelok.
3.SISTEM PENGAPIAN
Fungsi Sistem Pengapian
Funngsi sistem pengapian pada kendaraan ialah bertujuan untuk meluangkan percikan api bertegangan tinggi pada busi guna membakar gabungan udara dan bahan bakar diruang bakar mesin.
Cara Kerja Sistem Pengapian
· Ketika stop contact pada posisi on dan pemutus arus atau platina (breaker points) tertutup, maka arus listrik bakal mengalir dari batray mengarah ke ke koil yang di dalamnya ada kumparan primer, kumparan sekunder, dan teras besi lunak, sampai-sampai terjadi medan magnet.
· Ketika arus primer diputus sebab bagian platina tersingkap oleh gerakan berputar dari nok (cam) maka medan magnet bakal hilang dan timbul arus induksi pada kumparan sekunder.
· Poros yang memutar rotor penyalur sama dengan poros nok pemutus arus primer sampai-sampai pada ketika terjadi pemutusan arus primer maka bersamaan tersebut pula terjadi hubungan antara rotor penyalur dengan di antara kabel busi cocok dengan urutan penyalaannya, sehingga memunculkan loncatan bunga api listrik (spark) pada busi
· Ketika terjadi spark maka pada masing-masing gap pun akan terjadi spark, tergolong di platina, untuk tersebut dipasang kondensor untuk menyerap arus induksi, sampai-sampai tidak timbul spark pada platina.
4. MOTOR STATER
Cara Kerja Motor Stater
· Kabel positif dipasang pada terminal 30 kemudian dipasang pada kunci kontak dan kabel negative dipasang pada body stater.
· Apabila starter switchch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melewati hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melewati armature. Pada ketika in hold dan pull in coil menyusun gaya magnet dengan arah yang sama, disebabkan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan itu . Dari kejadian ini kontak plate (plunger) bakal bergerak kearah memblokir main switchch, sampai-sampai drive lever bergerak menggeser starter clutch kearah posisi sehubungan dengan ring gear. Bagi lebih jelas lagi aliran arusnya ialah sebagai berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→terminal 50→pull in coil→field coil→armature→massa
Oleh sebab arus yang mengalir ke field coil pada saat tersebut , relative kecil maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum memblokir main switchch.
· Pada ketika Pinion Berkaitan Penuh
Bila pinion gear sudah sehubungan penuh dengan ring gear , kontak plate bakal mulai 
menutup main switchch, lihat gambar diatas, pada ketika ini arus bakal mengalir 
sebagai berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→main switchch→terminal c→field coil→armature→massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C terdapat arus , maka arus dari pull in coil 
tidak bisa mengalir, akibatnya kontak plate disangga oleh kemagnetan hold in coil 
saja. Bersama dengan tersebut arus yang besar bakal mengalir dari baterai ke field 
coil→armature→massa melewati main switchch. Akibatnya starter bisa menghasilkan 
momen puntar yang besar yang dipakai memutarkan ring gear. Jika mesin 
sudah mulai hidup, ring gear bakal memutarkan armature melewati pinion.Untuk 
menghindari kehancuran pada starter dampak hal itu maka kopling sarter bakal 
membebaskan dan mengayomi armature dari putaran yang berlebihan.
Mengetes Pengukuran armature
Dengan teknik menggunakan AVO meter dengan memakai satuan ohm.
o Pertama, kabel negative ditempelkan pada seram (armature) dan kabel positive ditempelkan pada comotator.
o Kedua, putar kabel positive pada comotator secara bergantian.
o Ketiga, kemudian lihat pada AVO meter, andai terjadi kebocoran pada armature jarum bakal bergerak
Pengukuran Diameter Comotater
Dengan memakai jangka sorong.
Diameter standar : 28 mm
Diameter minimum : 27 mm
Pengukuran Gulungan Magnetik Switch
· Periksa Plunyer
Tekan plunyer dan bebaskan kembali. Plunyer mesti pulang ke posisi semula dengan cepat. Jika diperlukan, ganti switch magnet.
· Lakukan pengujian sirkuit pada pull-in coil
Menggunakan Ohmmeter, cek kontinyuitas antara termnal 50 dan terminal C.
Jika tidak terdapat kontinyuitas, ganti switch magnet.
· Lakukan pengujian sirkuit pada hold-in coil
Menggunakan Ohmmeter, cek kontinyuitas antara terminal 50 dan bodi switch.
Jika tidak terdapat kontinyuitas, ganti switch magnet.
Penjelasan alur kerja motor stater:
Pada ketika kontak di On kan maka Pull-in-coil akan unik kontak guna menghubungkan terminal "30" dengan terminal " C" andai arus listrik hingga ke ground. Artinya tidak terdapat jalur yang terputus antara Pull-in-coil hingga ke ground, tetapi andai arus listrik terputus mungkin diakibatkan karbon brush berakhir " karbon brush terletak sebelum dan setelah armature", pull-in-coil tidak bakal bekerja dan motor stater tidak bakal berkerja.
Pada situasi normal sesudah Pull-in-coil unik kontak sekaligus plunger dan shift lever mendorong pinion guna menghubungkan putaran motor stater dengan roda tak waras atau flywheel, secara elektrikal inilah arah aliran arus listriknya.
Setelah kontak selenoid atau terminal "30" dan terminal "C" terhubung, pull-in-coil tidak bekerja lagi sebab tegangan atau voltase antara terminal "50" dengan terminal "C" nyaris sama.
Saat motor stater memutar roda gila, Hold-in-coil memegang peranan utama untuk menyangga kontak guna menghubungkan terminal "30" dan terminal "C" dan menyangga gigi pinion yang memutar flywheel atau roda gila, hingga mesin hidup

LEMBAGA KURSUS & PELATIHAN
MUSTIKA WANGI
KURSUS OTOMOTIF
MENGEMUDI, MONTIR MOBIL DAN
MONTIR SEPEDA MOTOR
Jl. Raya Timur No.10 Ciborelang, Jatiwangi Majalengka 45454. 
Telp. (0233) 883678 – 08122196016
Share:

No comments:

Post a Comment

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.