LKP Mustika Wangi KursusMengemudiMajalengka,KursusMengemudiCirebon,KursusMengemudiKuningan,KursusMengemudiKadipaten,KursusMengemudiIndramayu,KursusMengemudiJawaBarat,KursusOtomotifMajalengka,KursusOtomotifCirebon,KursusOtomotifKuningan,KursusOtomotifKadipaten,KursusOtomotifIndramayu,KursusTuneUpMajalengka,KursusTuneUpCirebon,KursusTuneUpKuningan,KursusTuneUpJawabarat,KursusTuneUpindramayu,KursusServicMotormajalengka.

MUSTIKA WANGI- Apa Perbedaan Bahan Bakar Bensin dan Solar ?

KursusMengemudiMajalengka
Apa Perbedaan Bahan Bakar Bensin dan Solar ?

Kalau kamu amati, sepeda motor serta mobil-mobil berukuran kecil memakai bahan bakar bensin. Sementara mobil berukuran berat laksana bus, truk, perangkat berat memakai bahan bakar solar.

Mengapa jenis bahan bakar pada mobil tersebut bertolak belakang ? mobil itu bukannya memakai mesin yang sama ?

Ternyata, mesin truk dan mesin MPV tersebut berbeda. Bagi mobil dengan mutu yang besar seringkali menggunakan mesin diesel (mesin berbahan bakar solar) sedangkan mesin MPV/mobil-mobil ringan memakai mesin bensin.

Antara mesin bensin jelas mempunyai perbedaan (di samping bahan bakarnya) kamu bisa baca artikelnya di sini ; 9 perbedaan mesin bensin dan mesin diesel.

Sekarang apa perbedaan antara bahan bakar bensin dan bahan bakar solar ? apa jadinya bila mesin bensin dipenuhi solar atau kebalikannya ? untuk membalas pertanyaan ini ayo kita kupas dengan rinci dibawah.

Bensin dan Solar Berasal Dari Tempat Yang Sama

Pertama, kamu perlu mengetahui bahwa baik solar maupun bensin tersebut didapat dari bahan yang sama yaitu crude oil atau minyak mentah. Hanya saja, minyak mentah yang dipungut langsung dari perut bumi ini berisi tidak sedikit sekali susunan.

Di samping bensin dan solar, terdapat minyak tanah, bensol, sejumlah mineral dan aspal.

Untuk mengasingkan jenis-jenis bahan bakar laksana bensin dan solar dilaksanakan proses penyulingan atau penyulingan. Berkat adanya proses destilasi ini, minyak mentah yang dipungut dari perut bumi dapat menjadi sejumlah macam bahan bakar.

Lalu Apa Bedanya Bensin Dengan Solar

img : staticwhich.co.uk

1. Titik penguapan solar dan bensin

Titik penguapan bensin terbilang rendah, yaitu dalam suhu 40 derajat celcius saja bensin mulai menguap. Dalam proses destilasi, bensin akan didapatkan dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 40 sampai 250 derajat celcius.

Sementara titik penguapan solar tersebut lebih tinggi, dalam suhu kamar solar lebih tahan sebab solar mulai menguap pada suhu 149 derajat celsius. Namun pada proses destilasi, minyak mentah bakal dipanaskan dari 250 – 350 derajat celcius guna mendapatkan bahan bakar solar.

2. Kandungan solar dan bensin

Secara umum, dalam 159 liter minyak mentah akan diperoleh 72 liter bensin murni. Namun, bensin murni tidak dapat dipakai secara langsung sebagai bahan bakar mesin sebab kandungannya tidak cocok. Oleh karena itu, bensin mesti ditambahkan sejumlah bahan tambahan.

Kandungan dasar bensin ialah hydrocarbon dengan 4-12 atom carbon per molekul. Bahan ekstra untuk bensin antara beda ;

Antioksidan laksana alkil fenol untuk menangkal pembentukan kerak yang bisa menyumbat sistem bahan bakar.
Asam karbosilat sebagai zat anti-korosi supaya bensin tidak menciptakan logam berkarat.
Detergent laksana amina dan amida yang bermanfaat membersihkan kerak didalam drainase bahan bakar.
Pewarna yang mengakibatkan bensin terdapat yang berwarna biru atau kuning.


Untuk solar, yang dipungut dari fraksi minyak bumi (petro-diesel) mempunyai kandungan 75% hydrocarbon bosan seperti parafin dan cycloparafin. Sementara 25% sisanya ialah aromatic HC laksana naptha dan alkalibenzenes.
Advertisement


Namun, bahan bakar diesel murni itu kurang sesuai untuk mobil-mobil kini yang sudah merealisasikan teknologi common rail. Sehingga, bahan bakar diesel juga dibuat supaya cocok dengan situasi mesin kini dengan menambahkan sejumlah bahan alami laksana bio gas.

3. Jumlah energi yang terdapat pada bensin dan solar

Tiap liter bensin, mempunyai kandungan energi selama 33.7 MJ. Sementara tiap satu liter solar mempunyai kandungan 36.9 MJ.

4. Kandungan CO2

Kandungan karbondioksida pada bensin ternyata lebih rendah, tiap kilogram mempunyai kandungan CO2 selama 2.3 Kg. sedangkan solar mempunyai kandungan CO2 2.65 Kg per liter.

5. Titik nyala bahan bakar bensin vs solar

Bensin mempunyai titik nyala yang rendah, tetapi titik nyala spontan (self ignition) ini bisa diperbesar dengan memperbesar RON. Bagi mengukurnya, maka pada bensin anda mengenal nilai oktan. Nilai oktan sendiri ada sebuah bilangan yang menunjukan kadar isooktana pada bensin. Misal guna bensin oktane 90 maka berisi 90% oktana dan 10% heptana. Semakin tinggi kandungan oktana maka self ignition bensin bakal semakin tinggi.

Untuk solar tidak terdapat nilai oktan, tetapi nilai cetane. Nilai cetane ini juga nyaris sama laksana nilai oktane yang menunjukan titik nyala spontan solar pada desakan kompresi tertentu.

6. Penggunaan

Bensin tidak sedikit digunakan pada kendaraan-kendaraan yang memerlukan kecepatan dikomparasikan power. Sehingga tidak sedikit dipakai pada kendaraan berukuran kompak laksana sepeda motor, MPV, mini SUV dan sedan.

Sementara solar, dengan kandungan energi lebih tinggi dan torsinya pun besar maka sesuai dipakai pada mobil yang lebih memerlukan power dikomparasikan kecepatan. Diesel digunakan pada truk, bus, perangkat berat, kereta api, mesin kapal, dan mesin-mesin industri.


img : nxcourier.co.uk

Karakteristik Bensin

Mudah menguap pada temperatur normal
Tidak berwarna, berbau dan transparan
Titik nyala rendah (sekitar -15 hingga -10 derajat celcius)
Dapat melarutkan oli dan karet
Sedikit meninggalkan emisi ketika dibakar

Karakteristik solar

Tidak gampang menguap pada temperatur normal
Tidak berbau, terkadang berwarna kuning
Memiliki kandungan sulfur yang tinggi
Bisa terbakar spontan pada suhu 300 deajat celcius sampai-sampai tidak membutuhkan pemicu laksana busi
Sekarang pulang kepertanyaan awal, Apa jadinya bila mesin bensin dipenuhi solar atau kebalikannya ?

Apabila mesin bensin dipenuhi solar, jelas mesin bakal brebet kemudian mogok. Hal ini sebab titik nyala solar lebih tinggi dikomparasikan bensin, walau ada pemicu berupa busi tetapi desakan kompresi mesin bensin masih belum lumayan untuk menciptakan solar terbakar.

Sementara mesin diesel dipenuhi bensin yang terjadi akan tersiar suara lumayan kasar (knocking parah). Ini terjadi sebab bensin dengan titik nyala spontan rendah dipenuhi ke mesin diesel dengan desakan kompresi paling tinggi. Hasilnya sebelum timming pengapian, bensin telah terbakar lebih dulu.Kursus Mengemudi Majalengka

LEMBAGA KURSUS & PELATIHAN
MUSTIKA WANGI
KURSUS OTOMOTIF
MENGEMUDI, MONTIR MOBIL DAN
MONTIR SEPEDA MOTOR
Jl. Raya Timur No.10 Ciborelang, Jatiwangi Majalengka 45454. 
Telp. (0233) 883678 – 08122196016
Share:

No comments:

Post a Comment

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.