Mengenal gejala knocking pada mesin mobil
Bagi pengguna kendaraan pribadi seperti mobil, patut memahami bahwa usia mobil bukanlah patokan baik tidaknya kondisi keseluruhan mobil. Mobil yang jarak tempuhnya sudah jauh, belum tentu mengalami masalah ringan hingga yang lebih berat.
Seluruh hal yang berurusan dengan baik tidaknya kondisi mobil justru ditentukan oleh bagaimana cara penggunanya dalam melakukan perawatan. Mulai dari ruang mesin, kaki-kaki, hingga bagian bodi dan kabin yang harus mendapatkan perhatian dan perawatan dari pemiliknya.
Namun ada satu persoalan pada mobil yang tidak bisa diprediksi, yaitu gejala knockingatau ngelitik. Gejala knocking bisa didengar seperti adanya bunyi di dalam mesin seperti ketukan. Ada beberapa hal yang dapat membuat suara knocking. Komponen-komponen mesin yang bergesek atau berbenturan, tidak bekerja optimal sehingga kerusakan pada komponen mesin.
Bahan bakar berkualitas rendah
Gejala knocking yang paling umum adalah karena penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan rendah. Penggunaan BBM dengan kualitas rendah dapat menyebabkan naiknya temperatur dan tekanan di dalam ruang bakar mesin.
Pembakaran BBM yang mestinya terbakar secara bersamaan dengan waktu siklus mesin, tidak berjalan optimal. Artinya BBM yang terbakar akan terbawa sampai siklus berikutnya. Saat BBM tidak terbakar dengan sempurna, dapat menimbulkan ledakan seperti bola api dan dapat mengganggu siklus dan merusak komponen mesin.
Masalah seperti ini dapat menyebabkan pre-ignition (pembakaran dini), yakni ketika BBM terbakar di mesin lebih awal dari semestinya. Ada dua cara BBM dapat menyala di ruang bakar mesin; dari busi atau dari rasio kompresi yang salah. Jika hal ini dibiarkan akan terjadi penumpukan yang dapat mempengaruhi ruangan dalam silinder sehingga menjadi penyebab dari ketukan pada mesin.
Deposit pada dinding silinder
Deposit adalah siklus jahat yang jadi penyebab utama bunyi pada mesin yang dapat membuat masalah lebih besar. Rendahnya kualitas bahan bakar dan pra-pengapian membentuk deposit berbahaya yang dan akan terus menumpuk.
Deposit ini mengambil ruang penting yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi normal mesin yaitu pencampuran udara dan bahan bakar. Ibarat tubuh manusia, maka deposit ini serupa dengan endapan kolesterol di dalam pembuluh darah, sehingga darah akan sulit untuk mengalir ke seluruh tubuh.
Dengan deposit yang tebal menyebabkan meningkatnya kompresi dalam silinder, dan jika kompresi yang lebih tinggi ini tidak diperhitungkan (seperti menggunakan bensin oktan yang lebih tinggi atau menyesuaikan rentang suhu mesin) maka dapat menyebabkan knocking.
Pemilihan busi yang salah
Busi membantu mengendalikan kondisi ruang mesin dan beroperasi secara presisi. Pemilihan busi yang salah membuat pembakaran BBM kurang optimal. Tersebab itu pula, dapat menyebabkan penumpukan di ruang bakar dan mengubah suhu dalam mesin.
Penyebab knocking lainnya adalah sistem injeksi yang kotor, sensor knock rusak, piston ring bengkok, segel katup terkelupas, dan suhu mesin yang terlalu panas.
Jika gejala tersebut sudah muncul, solusi dan penanganan darurat dapat dilakukan secara sederhana. Anda dapat mengganti jenis BBM yang selama ini digunakan dengan angka oktan yang lebih tinggi dari yang digunakan saat ini.
Rata-rata mobil di Indonesia saat ini sudah direkomendasikan untuk menggunakan BBM oktan di atas 90. Jika BBM dalam tangki sudah mengendap terlalu lama dan dianggap tidak bagus lagi, Anda dapat menambahkan oktan aditif ke dalam tangki bensin saat pengisian BBM untuk membantu menjaga kualitas BBM dan membersihkan ruang pembakaran dari kotoran yang menumpuk.
Pastikan Anda memeriksa dan melakukan perawatan pada setiap bagian tersebut agar mobil Anda terhindar dari kondisi knocking. Setelah itu, berikan manfaat perlindungan asuransi agar mobil terlindungi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
LEMBAGA KURSUS & PELATIHANMUSTIKA WANGIKURSUS OTOMOTIFMENGEMUDI, MONTIR MOBIL DANMONTIR SEPEDA MOTORJl. Raya Timur No.10 Ciborelang, Jatiwangi Majalengka 45454.Telp. (0233) 883678 – 08122196016
No comments:
Post a Comment